Sabtu, 19 November 2011

KHITANAN TANPA SUNTIK TANPA SAKIT 
TANPA GUNTING TANPA JAHIT TANPA DARAH
HHHHHMMMMMM ...... ASYIIIIK

Oleh: dr.Yuntri Tura Ebsyar


"Saya benci jarum....!!!! "
"Saya benci .....benciiiii,,,,!!! "
Itulah makna yang tersirat dalam tangisan anak yang sedang meronta-ronta untuk menghindar dari jarum suntik dokter ketika sang algojo akan 'mengobrak abrik' burungnya. Kebencian anak justru semakin bertambah seiring semakin kuat dekapan ayah dan ibunya.

Jangan lagi teruskan niat anda untuk mengobrak abrik 'burung' sang anak dengan dalih apapun,apa lagi demi uang upahan sebagai penjagal kepala burung. Kalau anak tidak care, ini termasuk kedalam pelanggaran HAM dan bisa dituntut oleh Kak Seto, mulai dari sang dokter, si ibu maupun sang ayah. Yang paling berat hukumannya adalah sang ' algojo ', karena algojolah yang paling bertanggung jawab terhadap hilangnya kepala burung, hhhhhmmmmm rasain tuh dokter.
Apapun dalih anda, Kak Seto tak akan peduli itu, alasan agama ? alasan kesehatan ?, kalau anak tidak bersedia maka akan dituntut, masa bodoh itu Kak  Seto dengan alasan-alasan yang disodorkan padanya.
" Ini adalah tindakan kekerasan terhadap anak, anak kecil itu juga manusia, mereka punya hak untuk menentukan dirinya sendiri, anda-anda yang telah bersekongkol untuk memaksa anak-anak Indonesia untuk di khitan atau disunek akan saya tuntut di muka pengadilan, ingat itu !!!!! " Begitu kira kira peringatan keras Kak Seto dengan cara khasnya yang ngomong sambil mengamek itu.

Peringatannya Kak Seto keras, tapi ngomongnya lembuuuuuuut.
'Iya...iya ,,,Kak Seto,,,,!!, Kak Seto benar 100 % , Tapi akan saya pertimbangkan dulu".
" Tapi Kak ...!! "
'' Tapi apa ..? tidak ada tapi-tapian. Tapian hanya ada di Minang Kabau yang artinya tepi sungai tempat mandi,,," sela Kak Seto dengan senyum khasnya lagi, tapi kali ini senyumnya agak tertahan  dan  dikulum, karena ia ragu dengan pengertian tapian tadi, apa sudah benar  menurut ensiklopedia Minang. Sepertinya Kakak yang sudah akan punya cucu itu ragu dan takut akan dituntut balik oleh orang Minang kalau bahasanya tadi salah. Pandai-pandainya Kak Seto membawa-bawakan bahasa Minang, padahal Kak seto bukan orang awak.

Tak terbayangkan seperti apa jadinya kalau Kak Seto masuk penjara di Muara Padang, siapa yang akan mengantarkan nasi dengan masakan Jawa yang serba manis itu padahal urang awak suka yang padeh-padeh atau pedas-pedas. Apakah ada masakan Jawa di sekitar LP Muaro Padang ? Entahlah.!.Susah mencari masakan Jawa di Padang, mungkin hanya ada di Sikalang Kota Sawah lunto dimana sekelompok saudara Jawa kita berdomisili sejak puluhan tahun yang lalu. Disana bisa ditemukan masakan yang pakai gula itu. Tapi orang Jawa Sikalang  sekarang ini sudah ber-evolusi dalam soal selera makan, mereka sudah suka dengan masakan pedas-pedas dan yang hebatnya lagi mereka sudah lebih fasih berbahasa Minang dari pada sebahagian urang awak yang yang baru pulang dari rantau. 

Ada urang awak yang sudah lupa bahasa Minang ketika mudik sehingga dia sering memanggil anaknya lu atau menyebut dirinya gue atau bahkan tak sepenggalpun bahasa Minang singgah di bibirnya lagi sehingga membuat susah orang sekampung untuk ikut bicara dengan bahasa Jekarte yang gaul itu. Padahal dia merantau belum sampai tiga bulan... Sebegitu hebatnyakah kota metropolitan sehingga membuat banyak orang menjadi lupa ?.  Bahkan seorang Andi Malaranggeng-pun sering lupa ketika ditanya bu hakim ketika diinterogasi sebagai saksi dalam kasus Wisma Atlet yang menghebohkan itu. Ah Jakarta !

'' Ihhhhh saya jadi takut mendengar ancaman Kak Seto itu, biarlah untuk lain kali saya tak dapat uang upah sebagai algojo pemotong burung anak-anak kalau akan masuk penjara". Ogah masuk bui. Kalau ada yang meminta saya untuk mengkhitan anaknya, saya bilang saja guntingnya sudah patah, atau orang yang jual obatnya sudah pindah. Beres khan ?
''Kita damai deh Kak !!, tapi kalau tak mau damai lebih baik saya serahkan sama Kak Seto jarum suntik ini dan tolong lepaskan kepala burung anak ini. Kalau Kak Seto tak bisa melepaskan kepala burung ini dalam tempo lima menit, maka saya akan tuntut balik, karena uang upahnya sudah saya terima dan sudah habis pembeli burung, tapi burung beneran lho Kak, burung parkit ''. Saya mulai mengancam.
'' Lho kenapa saya yang gantiin kerja Pak Yuntri ? '' sanggah Kak Seto sambil menerima jarum suntik dengan bingung. 




Perbincangan dengan tokoh dalam cerita ini hanyalah khayalan ''Maaf ya Kak Seto ! Maaf Den
Cerita ini akan disambung lagi kalau saya punya mut lagi untuk menulis,,,ikutin terus ya... sobat
Mungkin besok atau lusa atau bisa juga tahun depan ada sambungnya ,,,heheheheheheheheheh


dr.Yuntri Tura Ebsyar 
http://yuntriturebsyar.facebook.com
http://yuntrituraebsyardokter.blogspot.com
Mobile Phone 081363990000
Payakumbuh Sumatera Barat Indonesia
 MELAYANI:
 KHITANAN
TANPA SUNTIK
TANPA SAKIT
TANPA GUNTING
TANPA JAHIT
TANPA DARAH
TANPA MINUM OBAT
TANPA BOLOS SEKOLAH
 HARI INI KHITAN HARI INI BERENANG












































































sampai ketemu,,,